-->
Menu
/

www.momsinstitute.com - Bismillahirohmannirrohim. Salam hebat untuk ibu-ibu semua di sini. Sebagai seorang ibu pasti paham bahwa jadi ibu rumah tangga yang urus rumah dan anak saja, sudah menguras tenaga. Apalagi harus menulis. Mana ada waktu. Betul? Mau ibu rumah tangga atau ibu bekerja, management waktu itu nomor 1.


Nomor 1. Management waktu

Tanpa itu, apalah kita yang akan selalu dikejar-kejar pekerjaan, ditarik anak-anak untuk bermain dan minta diperhatikan.Untuk bisa produktif, saya buat daily activity. Seperti bangun tidur, mandi, sholat subuh, masak, rendam cucian,bilas, jemur, mandikan anak-anak, antar sekolah, ke kantor, dll.

Berbeda bila di rumah ada asisten, tentu pekerjaan bisa lebih ringan
Namun, jangan menyerah, apabila kita harus berjuang sendirian. Pahalanya super melimpah. Asal ikhlas melaksanakan.Yakinlah pada ALLAH yang telah memberikan rezekinya pada kita, tinggal jemput dengan cara yang baik, dan juga pantang menyerah.

Karena dalam setiap ujian, pasti ada jalan keluar. Bagi ibu rumah tangga dimana lelahnya adalah pahala yang berlimpah ketika kita selalu meniatkan karena Allah SWT.



Kekuatan emak-emak, kekuatan wanita bukan pada lemahnya. Bukan pada airmatanya, tapi pada ketaatan dan juga doa. Ya, doa. The power of moms, doa.
Doa ibu
doa istri
doa anak
Apapun posisi kita saat ini banyaklah berdoa.


Wanita yang tenang, akan mengalirkan cinta yang tenang. Nggak gaduh, nggak ribut dengan hal-hal kecil, tapi fokus dan punya tujuan. Oleh karena itu nomor dua adala perbanyak berdoa dan melakukan amalan ibadah

Nomor 2. Perbanyak berdoa dan melakukan amalan ibadah

Mau jadi wanita hebat?  Bukan mau pamer atau riya
Amalan ini ibarat jembatan kita menuju sang Pencipta.
1. Rajin Dhuha
2. Rajin Qobliyah subuh, sholat fajar
3. Rajin sholat tepat waktu,
dan ibadah lainnya.

Kenapa? Kalau kita sudah bisa taklukkan 2 hal ini misalnya, management waktu dan ibadah, nomor 3-4 mengikuti saja. Mau khusu' ibadah, taklukkan management waktu. Dalam keadaan apapun akan tenang, dan yang menilai ibadah kita hanya Allah SWT, bukan dari kacamata manusia.




Menulis Semudah Berkedip 

Setiap hari mata kita berkedip. Hingga saat ini mata kita terus berkedip persekian menit. Geraknya refleks, berkedip terus. Secara otomatis. Kapan kita tidak berkedip , saat tertidur. Kapan mata bermasalah. Saat kemasukan sesuatu atau kelilipan. Lalu apa hubungannya dengan menulis dan berkedip.
Kemudahan.

Menulis semudah berkedip maksudnya jari-jari kita refleks mengikuti isi pikiran yang kita tuangkan. Apa yang ada dalam imajinasi kita tuangkan. Tak peduli ada kesalahan ketik atau typo, memikirkan teknis menulis, dan hal-hal yang membatasi dalam menuangkan ide tulisan.

Ketakutan-ketakutan tulisan jelek, ingin segera mengoreksi singkirkan sejenak.
Karena menulis semudab berkedip adalah menulis tanpa perlu dihantui rasa takut.

Bedakan antara aktivitas menulis dengan aktivitas mengedit tulisan. Sebentar-bentar edit. Sebentar-bentar delete kalimat, kapan selesainya?
Buatlah jari-jari bebas mengetik setiap huruf, sesuai isi pikiran Anda.
Setuju?
Coba sekarang kita sama-sama berkedip satu kali,
berkedip dua kali,
Berkedip tiga kali.

Ikuti saja.
tak perlu memikirkan komando apa ini,
untuk apa kedip satu kali, dua kali dan tiga kali.

Kritis boleh, tapi itu ketika naskah kita sudah selesai ditulis. Bukan pada saat menulis.
Jangan terbalik ya, ketika mau nulis protes, kritikan begitu pedas pada tulisan sendiri. Jeleklah. Nggak bagus kayak penulis ternamalah.

Tapi, giliran naskah sudah jadi, ketika self editing. Kita justru jatuh hati pada tulisan kita sendiri.

Naskahku sudah bagus banget nih, pasti diterima di penerbit. Naskahku sudah keren banget. Tanpa ada aktifitas mengoreksi sedikitpun pada naskah.

Jangan terbalik. Kapanmata bermasalah ketika kelilipan. Kapan tulisan kita bermasalah. Ketika kita tidak mampu mengetik lagi , karena banyak kritikan dari diri sendiri, kurang rasa percaya diri, merasa tulisan jelek, sehingga naskah tak kunjung selesai. Bagi teman-teman yang masih ketakutan menulis, sebaiknya singkirkan. Cara percaya diri dalam menulis adalah banyak membaca, banyak mengamati lingkungan, peka terhadap sesuatu yang ada di depan mata, jangan jadi hakim untuk tulisan sendiri. Menulis itu adalah berbagi ilmu, apa yang ingin kita bagikan kepada pembaca. Menulis itu adalah berbagi hikmah, apa yang kita sajikan dari pengalaman yang kita tulis agar orang lain tidak jatuh atau tersesat atau juga menjadi inspirasi kebaikan bagi orang lain. Menjadi Penulis Produktif
Berkarya tanpa henti, berkarya tanpa tapi dan tanpa nanti.

Menurut KBBI Online, produktif artinya mampu menghasilkan sesuatu dalam jumlah banyak. Jadi, jika mau menjadi penulis produktif maka harus produktif pula menulisnya agar dapat menghasilkan karya demi karya.

InsyaAllah kalau sudah niat, sebulan satu buku akan ada jalan. Seperti saya pun tak pernah menyangka akan seproduktif ini. Disela mengurus rumah tangga dengan tiga anak kecil, bekerja remote working di bagian media, serta menjadi mentor menulis untuk kelas menulis buku anak, buku fiksi dan non fiksi.

Kecintaanlah pada dunia menulis yang membuat semua bergerak penuh semangat. Menulis dan mengajarkan menulis menjadi satu paket menebar kebaikan.


“Menulislah terus kau akan menemukan duniamu.”

Kenapa kita harus menulis?


  1. Jejak karya 
  2. Warisan karya
  3. Jembatan ilmu
  4. Syiar dakwah  lewat  tulisan
  5. Berikan konten yang baik dan positif
  6. Yakin kita adalah penulis pilihan Allah SWT.


Jangan lelah menulis dan jangan sampai buku-buku jahat itu beredar. Buku-buku yang mengajarkan pacaran, buku-buku yang terbiasa mengumbar kemesraan di luar pernikahan. Tebarkan tulisan untuk mencerahkan dan menyelamatkan anak-anak kita.


Tips Menjadi Penulis Produktif

Menjadi penulis produtif adalah impian para penulis, namun disela kewajiban lainnya mereka pun berjuang untuk tetap menulis setiap harinya. Sesibuk apapun luangkanlah menulis karena waktu akan selalu terasa kurang untuk aktivitas kita yang tanpa henti ini.

Tips menjadi penulis produktif yaitu :


  1. Memulai menulis apapun yang kita sukai (konten positif) setiap hari
  2.  Konsistensi untuk terus menulis ditengah kesibukan sekalipun 
  3.  Selesaikanlah setiap tulisan-tulisan kita menjadi sebuah buku, artikel di media, koran atau blog. Jadikan jejak karya yang nyata

Semoga materi di sini memberikan setitik semangat untuk menulis.

Yang mau gabung (KHUSUS PEREMPUAN )
KLIK : Group MOMS INSTITUTE SHARING CLASS


Follow : t.me/momsinstitute



Salam Inspirasi 

4 comments:

Powered by Blogger.