www.MomsInstitute.com - Ketika di hadapkan pada dua pilihan sulit, rasanya begitu berat. Begitulah yang dirasakan Dian, gadis ini harus memilih taat pada Rabbnya atau mengikuti pikirannya. Pilihan diambil ... Dian resmi jadi pengangguran, uang tabungan ludes pekerjaan belum didapat. Pernikahan tertunda, apa rasanya?
Sedih? Pasti ... itulah yang dialami Dian. Ia harus lebih banyak sabar dalam menghadapi cobaan hidupnya.
Review Buku Hijrah
Dian duduk di beranda rumahnya. Wajah gadis itu tertunduk, seperti ada beban yang berat di batinnya. Matahari mulai condong ke barat, menyisakan cahaya yang mulai bersahabat, tidak seterik siang tadi. Dian masih duduk di beranda menikmati tanaman yang ada di halaman, angin bertiup lembut menerpa wajahnya yang biasa saja. Gadis ini sedang memikirkan nasibnya, yang entah bagaimana.
Hatinya gundah. Ia harus menentukan pilihan, antara taat pada Allah atau pekerjaan. Hidupnya seperti menggantung di antara awan hitam. Gelap. Padahal saat itu mentari masih menyinari bumi tempat ia duduk. Dian harus mengambil keputusan. Segera.
Sore itu ia pulang kajian Islam. Seperti biasa jiwanya selalu gelisah. Rasa bersalah terus menggerogoti batinnya. Mengoyak keegoisannya, untuk tetap mengikuti kehendak hatinya atau mengikuti kehendak-Nya.
Dian terus memikirkan bagaimana jika ia keluar dari pekerjaan. Ia hidup sebatang kara tidak punya saudara. Seluruh keluarganya habis ketika bencana gempa dan tsunami yang melanda kampung halamannya. Kejadian itu masih lekat di ingatannya, mungkin tak mampu ia melupakannya. Trauma yang mendalam membuat ia meninggalkan kampung halaman. Bencana itu yang menjadikannya hidup seorang diri, pindah ke kota ini. Kota yang mengantarkannya pada kehidupan seperti sekarang.
Benak Dian terus bergejolak, ada resah di sana. Terpikir olehnya jika meninggalkan pekerjaan yang sekarang, lalu pada siapa akan bergantung. Dian menafkahi dirinya sendiri. Ketegaran yang harus diciptakannya, ia berusaha bangkit. Untuk lulus SMP kala itu, Dian mengikuti ujian di sebuah SMP yang ada di dekat tempat tinggalnya, ia tinggal di rumah seorang relawan yang ia ikuti.
Dian melanjutkan SMA. Dulu di awal kepindahannya ke kota ini banyak yang membantu, orang-orang sekitar tempat ia tinggal. Juga dari dinas sosial, hingga ia mampu mandiri. Dian gadis yang ulet. Di masa SMA dan kuliah, ia membuka bimbingan belajar bagi siswa SD, SMP dan SMA. Ia juga berdagang apa saja sambil menyelesaikan pendidikan. Kini kehidupannya mapan. Sebuah rumah milik sendiri walau tidak mewah. Ada motor yang siap mengantarkan ke mana saja. Pekerjaan tetap yang penghasilannya lumayan. Tapi masalahnya sekarang ia harus merelakan pekerjaannya. Dian berkali-kali mendesah, menahan resah yang terus membuncah.
Tentang Buku Hijrah
Judul: Hijrah
Penerbit: Mandiri Jaya
Pengarang: Ratu Rianti
Penyunting : Nisa Yustisia
Tahun: 2019
ISBN: 978-623-7277-01-9
Buku ini berkisah tentang hijrah yang saat ini banyak dilakukan oleh banyak orang. Jalan hijrah tidaklah mudah, perlu kesabaran dan keikhalasan.
Saya berharap buku saya ini mampu menginspirasi banyak muslimah dalam berhijrah. Memotivasi siapa saja yang membacanya karena muatan Islamnya sangat kuat.
Pembaca dapat mengambil pelajaran setelah membaca buku ini, hingga banyak orang yang tertunjuki kepada pernikahan syari tanpa pacaran.
Bagi yang ingin memesan buku ini bisa langsung pesan ke nomor 0812-1400-7545 atau langsung klik di PenerbitMJB
Salam Inspirasi