www.MomsInstitute.com - Terkadang hidup memberikan kita begitu banyak rasa. Sebagian orang sangat mudah untuk mengungkapkannya, sebagian lagi tidak. Terkadang mengungkapkan rasa lewat kata-kata dianggap sebagai puisi. Mungkin karena terasa begitu romantis atau apatis.
Jika dirimu bukanlah seorang pujangga, walau kamu tahu yang kamu tuliskan adalah puisi, tetap saja sebutannya (bukan) puisi. (Bukan) Puisi adalah kumpulan tulisan tentang rasa yang tidak bisa diungkapkan lewat bicara. Silahkan baca dan rasakanlah.
Sederet daftar isi yang akan menggugah hati : Dari Penulis, Benak Seorang Jelata (September-Oktober 2017), Mentari, Sesuap Nasi, Rindu, Syukur, Angan, Pensil
Batu Karang, Iri, Beda, Jalan-jalan, Kami, Perempuan Kini (Oktober-November 2017), Para Perempuan, Lelaki, Kawan, Sepatu, Hati, Semu, Manusia-Manusia (Maret-April 2018), Atap Hitam, Manusia-manusia, Suratan, Jeratan, Amarah
Berkaca, Sujud, Sulung Dalam Benaknya (Mei 2018-Mei 2019), Gerak Mimpi
Si Sulung, Bersamamu, Perjalanan, Seiring Waktu, Waktu Di Pesisir
Depresi, Terasing, Manusia Akhir Masa, Untuk Waktu, KPop, (Bukan) Puisi.
(Bukan) Puisi
Athina
Benak seorang Jelata
(September-Oktober 2017)
Mentari
Sinar yang begitu terikMenemaniku berjalan dalam hidup yang pelik
Peluh dan keluh
Tak kan bisa mengganti sedu
Memandang sinarnya
Bagai memuja asa untuk memeluk harta
Oh, rakyat jelata
Sesuap Nasi
Aku dengar sebuah keluhAdalah ibu sedang mengeluh
Harga beras membuatnya pilu
Ibu bilang, beras itu perlu
Kalau tidak, lapar akan membelenggu
Demi sesuap nasi
Ibu bersedia mencari
Harga rendah jangkauan kami
Kami, kaum jelata yang terasingi
Rindu
Kulihat paras rupawanNamun entah apa yang disembunyikan
Hati tergugah menunjukkan rasa
Tapi apa daya, aku tak kuasa
Aku yang jelata rindu akan cinta
Bahkan hampir lupa rasa terluka
Mungkinkah izin dari Sang Pencipta,
bisa datang pada seorang hamba tuna asmara?
Syukur
Tak kan pernah ada puasKalau kau kejar harta dan tahta
Melainkan lahirnya sang buas dalam jiwa
Tak kan pernah ada abadi
Saat angka dan kasta melekat pada ragawi
Melainkan lepasnya harga dari sukma diri
Sebutir nasi,
seteguk air,
sehelai kain,
akan menjadi cukup ketika Tuhan ada dalam iman di hati
Angan
Alunan musik selalu membuatku terusikMengalirkan kuasa menyentuh jiwa
Membangkitkan asa juga daya
Menghilangkan ragu yang membelenggu
Mengikat nafsu menjadi tingkah laku
Menggiring aku untuk bercumbu dengan rangkaian kata
Demi wujudkan angan yang menggelora
Pensil
Bukan pena juga pelanaHanyalah pensil yang ingin kuajak berkelana
Dalam lembaran kata
Hidup terasa mudah karenanya
Ketika benci dengan situasi,
aku bisa hapus juga perbaiki
Seperti menjalani kehidupan
Pensil menorehkan jejak
tanpa merusak pijak
Menari indah di atas kertas
Bergerak lincah tanpa batas
Menyalurkan rasa milik sang penulis lepas
Hingga lelah menunggu balas
Judul: (Bukan) puisi
Penerbit: Mandiri Jaya
Pengarang: Athina
Penyunting : Nisa Yustisia
Penyunting : Nisa Yustisia
Tahun: 2019
ISBN: 978-623-7277-37-8
Bagi yang ingin memesan buku ini bisa langsung pesan ke nomor 0812-1400-7545 atau langsung klik di PenerbitMJB
Salam Inspirasi