www.momsinstitute.com - Assalamu'alaikum. Selamat malam, Sahabat Mom's Institute. Malam ini, saya diberi amanah oleh Bu Founder, Mbak Erna, untuk sharing. Tema yang akan saya bahas pada kesempatan kali ini adalah "Ketika Bekerja Tidak Sesuai Jurusan". :blush: Sebelum mulai sharing, izinkan saya untuk memperkenalkan diri terlebih dahulu y, Teman2.
Nama saya Miyosi Margi Utami. Nama pena Miyosi Ariefiansyah. Profesi utama saya sebagai ibu rumah tangga (istri dan ibu dari anak berusia 17 bulan) yang "nyambi" sebagai penulis dan editor. Saya berkecimpung di dunia literasi sejak 2008, sejak lulus kuliah kemudian menikah. Teman-Teman bisa melihat lebih jauh di www.miyosiariefiansyah.com jika berkenan.
Bismillah....Teman2 di sini apakah ada yang antara profesi saat ini dengan jurusan saat kuliah enggak sinkron? Saya rasa, di luaran sana sangat banyak ya "kasus" semacam ini. Kuliahnya jurusan apa, kerja atau profesinya apa. Apalagi bila ditilik lebih jauh lagi. Cukup banyak yang antara masa lalu sama masa depannya seolah enggak nyambung. Misal SMA jurusan IPA, kuliahnya akuntansi (IPS), ndilalah profesiny berhubungan dengan dunia literasi (bahasa). Xixixi. Lengkap sudah, ya. Dari IPA ke IPS kemudian Bahasa.
Adakah Teman2 di sini yang pernah merasa bersalah karena kok kayaknya enggak bisa mengaplikasikan ilmu saat sekolah/kuliah, ya. Jadi dulu itu belajar tiap hari jadi siswa/mahasiswa berprestasi sia2 dong kalau sekarang "cuma" jadi.... Ehm... pernahkah terbersit perasaan seperti itu?
Normal sebenarnya, namanya manusia. Asal enggak lama-lama. Nanti kasihan aja kesempatan emas lain di depan mata jadi terlewat hanya gara2 kita belum move on. :)
Dalam praktiknya, tidak dapat dimungkiri jika memang karena suatu hal, seseorang jadi mengambil jalur yang berbeda antara kuliah dengan kerja atau profesi yang ditekuni saat ini.
Misal dulunya jurusan akuntansi yang harusnya jadi akuntan alias auditor, ehh... lha kok sekarang malah jadi editor. Atauu, dulunya jurusan kedokteran gigi, ehh... sekarang ngolshop. Masih banyak lagi contoh lainnya yang bisa dengan mudah kita temukan di sekitar.
Lalu, gimana jungkir baliknya kerja atau berprofesi yang enggak sesuai dengan jurusan?
Beberapa poin di bawah ini semoga bisa jadi penyemangat
1. Kuliah enggak nyambung sama profesi saat ini??
Justru bersyukur karena bisa belajar banyak ilmu yang artinya bisa melihat sesuatu dari berbagai macam sudut pandang. Seorang lulusan akuntansi yang jadi penulis misalnya, dia bisa menilai kenaikan BBM dari sudut pandang penulis/jurnalis dan sudut pandang orang ekonomi murni.
2. Merasa rugi waktu???
Pernah ngerasa rugi waktu? Harusny dulu langsung aja ngambil jurusan psikologi toh sekarang banyak nulis tentang psikologi populer. Pernah merasa gitu? Terus mau kuliah lagi jurusan psikologi semacam udah hopeless dan maless lamanya. Xixixi. Wajar sih kalau pernah mikir gitu. Tapi biar gimana harus teteup positif. Kalau dulu enggak ngambil jurusan akuntansi dan ngerasain lingkungannya yang mungkin rata2 orang2ny kaku2 dan kurang bisa berkomunikasi, mungkin saat ini enggak bisaa bikin tulisan2 berbau psikologi populer yang benar2 dari hati karena enggak ngerasain sendiri betapa pentingnya ilmu psikologi untuk memahami manusia.
3. Pada dasarnya sekolah dan kuliah enggak semata-mata cari ilmu dan cari nilai apalagi jodoh heheh, tapi poin pentingny adalah untuk membentuk kebiasaan baik.
Kebiasaan bertanggung jawab akan tugas yang diberikan, kebiasaan untuk selalu belajar, kebiasaan untuk disiplin waktu, dll. Dan itu semua akan sangat berguna ketika enggak kuliah lagi. Diharapkan kebiasaan baik tsb masih nempel terusss seperti perangko. Jadii kalau toh kerjaan atau profesi sekarang enggak nyambung sama jurusan saat sekolah atau kuliah, tapi kebiasaan baikny teteupp terpatrii di hati, yess.
4. Sesungguhnya kita bisa mengkombinasikan jurusan ilmu kita saat kuliah dengan hobi.
Misal:
a. Lulusan akuntansi yg hobi olshop =》bukannya bagus karena mengaplikasikan mata kuliah akuntansi biaya pada perusahaan dagang, jadi enggak gampang diakali karena udah tahu ilmunya
b. Lulusan akuntansi yanh hobi nulis =》bisa menjadi finance blogger, penulis buku2 akuntansi, editor buku akuntansi, penerjemah buku akuntansi
c. Lulusan kedokteran yang suka nulis =》bisa jadi blogger di bidang kesehatan
5. Mengaplikasikan ilmu dengan cara enggak langsung,
Misal jadi pengajar online entah itu lewat kulwap atau aplikasi (lulusan akuntansi ngajarin laporan keuangan untuk UKM atau lulusan bahasa Jepang ngajarin emak2 bahasa Jepang biar kalau nonton dorama enggak usah pakai subtitle)
Poin selanjutny yang rada bikin "gimana"
6. Cepat tepis galau ketika teman sejurusan sudah melesat bak meteor di bidangnya
Misal: Si lulusan kedokteran yang jadi penulis galau ketika temannya sesama jur kedokteran udah jadi dokter spesialis dan dapat penghargaan. Dia berpikir coba kalau dia enggak ngurusin keluarga, mungkin udah jadi dokter seperti temannya secara pas kuliah mereka sama2 cerdas. Nahh, kalau udah mulai ada pikiran semacam ini STOP segera. Hibur diri dengan kalimat semisal "Iya ya, dia pun bisa jadi seperti sekarang tentu enggak mudah, harus mengorbankan waktu bersama keluarga, dll. Aku bersyukur harusny karena bisa berkarya tanpa harus ninggalin keluarga. Kalau toh temanku itu terlihat lebih bersinar itu wajar. Apa yang dia dapatkan sesuai dengan apa yang ia korbankan. Aku pun bisa bersinar dengan caraku. Bisa bermanfaat dengan caraku,"
7. Yakin tidak ada ilmu yang sia-sia. Semua yang dipelajari pasti berguna. Jika tidak sekarang, mungkin nanti. :)
8. Edisi nasi sudah menjadi bubur
Jangan negatif dulu, sih. Heheh. Maksudnya, pengalaman ketidaknyambungan antara jurusan dan profesi itu mungkin bisa jadi bekal untuk membina anak/ponakan/generasi muda. Misal jika generasi sebelumnya memilih jurusan hanya karena motivasi biar cepat dapat kerja sehingga dipilihlah jurusan yang memang berprospek saat itu walau sebenarny enggak suka2 amat, maka generasi selanjutny bisa lebih diarahkan lagi. :)
9. Jangan pernah merasa sendiri karena ada banyak tokoh yang antara jurusan sama profesinya saat ini enggak nyambung
Misal:
Tere Liye, lulusan Akuntansi UI yang jadi penulis novel. Tapi di beberapa novelny, dia menjelaskan teori2 ekonomi dengam bahasa renyah yang bisa dicerna
Dian Sastro, antara S1 S2 sama profesinya beda jurusan
Nicolas Saputra, lulusan teknik UI yang menjadi aktor
Yang jadi pacarny Thor (maaf lupa namany xixixi), profesiny apaa jurusannya apa... enggak nyambung banget. Konon, dia lulusan cumlaude
Masih sangat banyak lagi
Demikian yang bisa saya sharing-kan malam ini, Teman2. Semoga bermanfaat, ya. Mohon maaf jika banyak kekurangan. Terima kasih atas kesempatannya, Mbak Erna.
Pemateri :
Bunda Miyosi Ariefiansyah
Tema : "Ketika Bekerja tidak Sesuai Jurusan"
www.miyosiariefiansyah.com
IG @miyosiariefiansyah
Hampir yang sekolah merasakan hal ini kok kerja kayaknya nggak sesuai jurusan banget. Tapi yang penting semangat menjemput rezeki halal
ReplyDeleteiya, aamiin
Delete