-->
Menu
/


Clara gadis cantik yang tahu akan kecantikannya, bersifat sombong, centil dan egois. Tiga kali gagal nikah membuat dia menjadi TKI ke Malaysia sebagai tenaga operator di salah satu kilang di Selangor.

Menjalin hubungan dengan Manager membuat dia sombong dan suka memerintah. Selama jadi kekasih Manager dia suka memerintah dan kerja suka hati. Hingga membuat orang tidak berkutik jika berhadapan dengannya.


Tahu akan kecantikan membuat dia suka mendua dan akhirnya diketahui oleh Alex, Manager kilang serta kekasihnya saat itu. Alex geram dan membuat hidup Clara alias Ara tidak nyaman.

Tidak ada yang peduli dengan derita Ara. Sampai dia terjerumus oleh teman satu kamarnya sesama TKI. Menawarkan pekerjaan di Jakarta dengan memperkenalkan dengan pemilik studio rekaman.



KECANTIKAN CLARA

Pendek. Ya, karena satu kata itulah yang membuat Clara gagal kerja ke Batam hingga mengantarkan nasibnya ke negara Twin Towers. Pendapat Clara, sarjana saja masih menganggur apalagi dirinya yang tidak pernah kuliah. Tidak ada cara selain menjadi TKI ke Malaysia untuk mendapatkan pekerjaan. Tentu saja dengan cara yang legal.
“Mak, Ara ditawari ke Malaysia, karena di sana sekarang membutuhkan banyak tenaga operator. Kontrak kerjanya selama dua tahun. Tinggi badan Ara tidak memungkinkan kalaukerja di Batam,” jelas Clara sepulang wawancara dari Depnaker Batam.
“Kalau ke Malaysia ada izin dari pemerintah?” tanya emak khawatir, melepaskan anak semata wayangnya ke negeri orang.
“Ada. Depnaker yang mengeluarkan surat izin. Kita juga dapat asuransi setiba di Malaysia, asuransi di Indonesia juga dapat. Lagian ongkos dan pengurusan surat tidak perlu bayar kontan, bisa dicicil setelah tiba di sana,” jelas Clara.
“Malaysia itu jauh, kalau kamu sakit dan terjadi apa-apa sama kamu gimana?”
“Kan Ara daftar lewat Depnaker, jika ada apa-apa bisa hubungi kontak yang sudah Ara simpan di ponsel,” paparnya, menepis kekhawatiran emak.
“Apa kamu sanggup pisah sama emak? Dua tahun itu lama, selama ini kamu belum pernah pisah sama emak dan Ayah.” Emak seakan tidak percaya jika anaknya memilih merantau ke negeri orang.
“Terus Ara mau kerja apa di sini, Mak? Kerja kantor susah kalau hanya lulus SMA. Tamat kuliah banyak yang nganggur. Mau kerja sebagai SPG atau Sales, itu bukan bakat Ara, lagian gajinya kecil, Malaysia bisa sampai tiga juta lebih.”
“Coba nanti malam tanya sama Ayah. Emak nurut saja,” jawab emak pasrah.
“Emak dong yang bujuk Ayah, biar besok langsung ke Depnaker, temani Ara antarkan persyaratan,” bujuk Clara lagi. 
“Kamu saja yang ngomong. Buktikan ke Ayah kalau memang ingin  kerja, bukan karena sakit hati gagal dipinang.” Emak menebak jalan pikiran gadis terkasihnya itu.
Sebenarnya iya juga, tapi tidak mungkin jujur. Siapa tahu setiba di Malaysia bisa dapat yang lebih ganteng dan tajir. Ara buktikan pada orang kalau bisa dapatkan apa yang Ara mau, batinnya. 

Clara yang akrab dipanggil Ara adalah wanita yang telah tiga kali gagal dipinang oleh kekasihnya sendiri. Orang yang pertama gagal, disebabkan usia muda dan baru saja tamat SMA. Orang tua Clara melarang hubungan mereka karena terlalu cepat untuk memutuskan apa itu arti cinta. Clara yang ketika itu termakan cinta monyet dan masih keras hati ingin menikah dengan sang pujaan hati, akhirnya direstui juga. Namun ternyata, selepas acara pinangan, keluarga laki-laki meminta uang jemputan sebesar dua puluh juta rupiah. Sungguh terkejutnya emak dan ayah mendengar jumlah uang yang selama ini tidak pernah dilihat sama sekali.

Orang yang kedua gagal karena lelakinya selingkuh. Selama ini dia hanya memanfaatkan Clara sebagai ‘dompet’ saja. Clara sering mengambil uang di kotak penyimpanan, padahal emak sudah susah payah menjual gado-gado di teras rumah. Hubungan yang ketiga kembali kandas akibat ulah Clara yang bergonta-ganti laki-laki seperti berganti pakaian. Keluarga pihak laki-laki tidak terima. Clara sang primadona kampung centil yang mudah tergoda rayuan. 
“Ara, sudah lama aku memperhatikan dari kejauhan. Sehari tidak jumpa, aku merasa sunyi hidup di dunia ini. Maukah kamu jadi pacarku?” Baru saja merasakan gagal dipinang, datang lagi pemuda ganteng. Akan tetapi, kali ini Clara tidak termakan bujuk rayu. Sudah cukup kekandasan yang dialaminya selama ini.
*



Clara, si gadis kampung yang merantau ke Malaysia sebagai TKI. Kecantikan yang dimiliki membuatnya sombong, hingga terperangkap karena sikap sendiri. Tidak ada yang mau membantu dan berteman dengannya. 

Nasib malang tidak selesai hanya di Negara Twin Towers saja. Namun, setelah pulang ke Indonesia, penderitaan pun masih berlanjut. Lantas, bagaimanakah cara Clara melanjutkan hidupnya?




Bagi yang ingin memesan buku bisa langsung pesan ke nomor 0812-1400-7545 atau langsung klik di PenerbitMJB

Salam Inspirasi 

Powered by Blogger.